Cermin

cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. namun cermin yang aku tulis kali ini bukan cermin yang biasa dipakai untuk nyisir atau dandan seperti itu. namun tidak menyimpang dari fungsi dan kegunaannya. seperti yang kita tahu, cermin adalah alat yang biasa digunakan untuk merefleksikan diri kita. namun yang terlihat dalam cermin biasa hanyalah bentuk fisik dari benda yang berada di depannya. bisakah cermin merefleksikan sikap dan perilaku kita? tentu tidak.

sahabat, tahukah anda bahwa faktor utama tindak kejahatan adalah karena ketidakmauan si pelaku untuk menempatkan dirinya di posisi korban. andai saja si pelaku mampu berfikir demikian, dan dia memiliki akal dan hati yang sehat, tentu saja tindak kejahatan tidak akan terjadi. lalu, apa hubungannya dengan cermin yang akan ku bicarakan?

cermin ini disebut cermin hati, inilah cermin yang dapat merefleksikan sikap dan perilaku kita. bagaimana bisa? cermin ini tak akan anda temukan di toko manapun. cermin ini hanya dimiliki oleh mereka yang mau berfikir berkali-kali sebelum melakukan sesuatu. carmin ini tak bisa dipinjamkan atau dijual, karena cermin ini adalah milik pribadi seseorang. dan sebenarnya setiap orang pasti punya cermin ini, hanya saja mereka tidak menyadarinya.

memang sampai saat ini aku belum bisa memaksimalkan sepenuhnya penggunaan cermin ini, karena pada dasarnya setiap manusia adalah makhluk yang egois. tapi aku akan coba berbagi sedikit pengalamanku dengan cermin ini. seringkali aku menggunakan cermin ini saat berhadapan dengan orang yang kusayangi. kadang, mungkin sakit sekali bila kita ditinggal untuk beberapa hari oleh orang yang kita sayangi karena kesibukan penting yang harus dia lakukan. ingin sekali rasanya melarang dan mrengek minta diperhatikan, terlebih lagi memarahinya saat dia sudah selesai dengan semua itu. namun sebisa mungkin aku berfikir bagaimana bila aku yang berada di posisinya. apakah enak bila sedang sibuk diganggu seperti itu, terlebih lagi apabila dimarahi setelah melakukan semua kesibukan yang membuat lelah itu. oleh karena itu aku mencoba sesering mungkin untuk mengalah dan mengerti keadaannya. terkadang akupun berharap dia juga melakukan hal itu padaku, namun semua tak selalu sesuai yang diharapkan. meskipun begitu, aku tak pernah lelah untuk melakukannya. karena suatu saat pasti dia juga akan menggunakan cermin hatinya.

begitulah bagaimana seseorang menggunakan cermin hatinya. saat ingin melakukan suatu hal buruk pada orang lain, kita berfikir apakah orang itu pernah melakukannya pada kita. atau saat kita ingin meminta sesuatu yang berlebihan pada seseorang, kita berfikir sudahkah kita memberikan itu pada orang lain. terlebih lagi bila memang tak seimbang, maukah kita melakukannya tanpa lelah.

buka hatimu, pandanglah cermin hatimu :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar