The Executive GAJAYANA


awal Mei tepatnya tanggal 2, sebenarnya sudah cukup terlambat bagiku untuk segera melakukan pendaftaran ulang di Malang. karena proses pendaftaran ulang akan ditutup pada tanggal 7 Mei. untuk itu pagi-pagi sekali aku sudah pergi ke Jatinegara untuk mengecek jadwal pemberangkatan sekaligus membeli tiket. aku ditemani tetanggaku pergi sekitar pukul 8 pagi setelah mandi dan sarapan. kami melewati jalur jalan raya samping rel kereta.

setibanya di Jatinegara, aku langsung menuju loket kereta api ekonomi, karena sebelumnya kami ingin mencari kelas bisnis untuk kereta api Matarmaja. tapi ternayata tidak ada kelas bisnis untuk kereta itu. akhirnya aku langsung mengambil formulir pemesanan tiket untuk kereta api Gajayana. memang harga tiket kereta api ini sekelas kereta argo, yaitu Rp 330.000,00 untuk hari sabtu/minggu/hari libur. setelah cukup lama mengantri aku berhasil mendapat tiket KA Gajayana untuk dua orang, aku dan papa.

kami harus menumpang kereta tersebut dari Gambir, karena kereta ini hanya berhenti di Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Gambir. dan di tiket itu tertulis waktu keberangkatan pukul 17.30 WIB. aku pun kembali ke rumah dan segera menyiapkan barang-barang yang belum disiapkan. lalu aku istirahat sejenak agar tidak terlalu lelah saat perjalanan nanti

sekitar pukul 14.45 setelah mandi sore, kami berangkat dari rumah menuju Stasiun Bekasi. aku berangkat diantar mamaku dan adikku, sedangkan papa diantar kakakku. awalnya kami berniat untuk pergi ke Gambir dengan KRL Express, namun ternyata hari minggu kereta ini dibatalkan atau tidak dioperasikan. akhirnya aku dan papaku kembali menghubungi mama dan kakakku untuk kemabli ke Stasiun Bekasi. Kami berangkat menuju Bulak Kapal untuk menaiki Bus P9A yang berhenti di RSPAD. jam sudah menunjukkan sekitar pukul empat sore, artinya waktu untuk sampai di Gambir hanya sekitar satu setengah jam lagi. dan bodohnya, saat baru sampai di dalam Bus, papaku baru bilang seharusnya kami naik kereta yang menuju Pasar Senen saja. ah bener-bener payah

akhirnya ketegangan terlewati. sekitar pukul 17.15 kami sudah berada di peron jalur satu Stasiun Gambir. aku bergantian dengan papa mendirikan sholat Ashar. dan tepat pukul 17.30 kereta yang akan kami tumpangi pun tiba. aku langsung masuk dan mencari nomor dudukku.

bukan main mewahnya kereta itu, mengalahkan KRL Express yang selama ini aku bangga-banggakan. lantai, dinding, dan atap yang berwarna cerah dan bersih membuat gerbong kereta ini seperti ruangan VIP suatu hotel. sistem pintu geser otomatis, dua buah televisi layar lebar, bagasi luas dengan pintu penutup, sandaran kaki, dan sistem kursi yang bisa diatur, semuanya benar-benar membuat harga tiket kereta ini sebanding dengan fasilitasnya. ruangan ber-AC dengan kursi empuk plus bantal dan selimut memang didesain agar penumpang dapat tidur dengan nyenyak karena kereta ini beroperasi pada malam hari. satu hal lagi yang membuat kereta ini berkelas, yaitu toilet yang sangat bersih. sangat berbeda dengan fasilitas yang ada pada kereta kelas bisnis dan ekonomi.


televisi yang ada di gerbong itu memang sangat bermanfaat. aku bisa menyaksikan acara-acara yang menghibur selama perjalanan. selain menonton tv, aku juga mambaca buku yang kubawa dan mendengarkan musik dari mp4ku. memang tidak senyaman seperti di kamar sendiri, tapi tempat duduk itu cukup memberikan kenyamanan untuk tidur malam yang cukup melelahkan itu.

akhirnya kami tiba di Stasiun Kepanjen, satu stasiun sebelum Stasiun Malang, pada pukul 09.10 WIB. disana tanteku sudah berdiri menunggu aku dan papaku. benar-benar perjalanan jarak jauh yang menyenangkan. benar-benar kelas Eksekutif. GAJAYANA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar